Kamis, 26 Juni 2014


I respond article, An Argument in Support of Home Schooling. check this out http://www.ctd.northwestern.edu/docs/ctd/Logic.pdf

 An Argument in Support of Home Schooling,

Anyone has been familiar with home schooling. This article describes about different opinion between home schooling and formal school. It describing home schooling is clearer than formal school because the position of the author of this article is pro home schooling, it can be seen from its title, “An Argument in Support of Home Schooling”.
At the first paragraph, the author writes definition of home schooling, it will be better if there is definition of formal school, so the readers can understand what home schooling is from comparing both of definition on home schooling and formal school. From paragraph one I just get that home schooling is like non-formal school such as course, private learning, etc.
I would rather state “formal school” than “traditional education” like what the author stated, traditional education heard too old.
I disagree that home schoolers have many opportunities to meet and interact with other kids. Where can it be held? Many questions exist in my mind. One teacher and one student do teaching learning process, how a student can interact each other while just one student there. As we have known that learning is not only about subject but also about socialization between a student and other counterparts. Process of socialization is an important need for human especially for children.
Home schooling imposes outside activity to interact with another for example music classes, field trips, volunteer work, sports, etc. I think it is not enough because it also can be got from informal school. Informal school is an education that is got in daily life through experience consciously or unconsciously throughout life, Coomba (Abdulhak: 1986). This education takes place in family, work, community and organization naturally. It means that it is not necessary to hold some event for this.
            Although the government admits existing home schooling as an alternative education, but the government does not give a particular regulations for home schooling. It is necessary because home schoolers or their parents should pay attention to teacher’s quality and curriculum to get national education goals. Education is teaching learning process not only for getting knowledge but also for making good attitude and developing skill. If home schooling involves the government regulations, certainly all of national education goals will be held because something regularly will be easier to be succeed.
The author said that Many people who feel that home schooling is detrimental believe the government should impose more regulations on home schooling. I am as “many people” that is said by the author. I think one of the importance of education is government involvement both of home schooling and formal school. School will produce well educated students.
            I realize that home schooling has advantages based on opinion of the author and researcher of home schooling, its advantages is less than formal school. Besides less socialization above, home schooling also making home schoolers feel difficult to cooperate each other. They also does not have some opportunities to join with extracurricular such as OSIS, basket ball team, cheerleader, etc. because they learn personally at home. It seems the student isolated. For instance, there is no competition in teaching learning process to increase student’s learning motivation. While competition will be used in real life like in their work that will be faced in their future.
Home schooling does not teach how ways discipline are, how making time is effectively, how getting many experiences with their counterparts. Formal school teaches all of them. It is really school if the students should have to travel to and from school, go class to class, fill out the attendance list, play with other students when they have a break.
If we want to choose a way of learning in home schooling, why we cannot choose some course or private learning to study some subject deeply. It is nearly same. I conclude that Students of formal school will produce well educated and socially involved citizens. The students can get education from parents, family in their home and from teacher in school. Here, parents do not need to pay attention fully, twenty-four hours a day, it spends time, getting time outside to work is limited.
Everyone known Albert Einstein, Thomas Edison, Pierre Currie, Charles Dickens, C. S. Lewis, Mark Twain, Daniel Webster, Ansel Adams, Andrew Carnegie, Sandra Day O'Connor, Sally Ride, Albert Schweitzer and Christopher Paolini are successful students of home schooling. We also must know that they are unlike children or students in this era because the students in this era have a lot of obstacles to learn. Sophisticated technology does the students laziness, for example games, social media like Facebook, Twitter, etc make the students wasting time all day long. It is less possible that their success can be followed by students in this era.
I defy the author who is support home schooling. In my opinion formal school is the greatest education. The parents who are not satisfied about formal school, they expected to select high quality formal school well than home schooling, so it will produce their children as well educated as the parents expected.

I just try to learn developing ideas.

Rabu, 19 Februari 2014

analogi perasaan dalam cerita lama

Melodi jiwa yang sering saya mainkan tak lagi memunculkan nadanyan
Keraguan not yang akan saya pilih menghasikan kerancuan lagu dan estetika nya pun hilang
seiring dengan keraguan yg semakin nampak
Keraguan itu mengungguli sejuta potensi yang ada
Karangannya hilang dan tak lagi bermakna.

mengalihkan rasa menjadi tawa paksa

Melelapkan air mataku agar tak jatuh didepanmu
menahan nafas agar rintihanku tak terdengar oleh inderanya
semuanya terjadi pun ta apa
karena dia pun masih tenang dengan harinya
meski dasar hatinya kan slalu merindukan cinta yang mulai merangkulnya. 
Tapi..
keterpaksaan untuk menjauh darinya itu pilihan cinta
demi keutuhan kepingan nya yang tak mungkin kembali. 
Sekian ~

Fallin' in love

Jatuh cinta itu biasa terdiam di waktu yg abstrak
hati pun tak dapat mengalihkan putaran sekonnya tuk menumpas ilusi
Intuisi cinta tak kunjung memberi arti 
Begitu pun tanya yang tak kunjung terjawab
mengapa aku selalu ingat ciptaanNya daripada penciptanya?
inikah ujian pikiran yang perlu pelurusa
Suara-suara kepalaku terus bergelut tak pernah diam.. 
Berbahagia dalam sudut berbeda telah terpaten dalam garis yang salah
Ketakutanku.. 
Mencintai ciptaanNya melebihi penciptanya. 
Harapku... 
Tak terjebak dalam kebahagiaan tanda kutip.

Minggu, 26 Januari 2014

Oret oret 25 JAnuary '14

Cerita minggu ini..
Waktu itu matahari menampakkan dirinya di sabtu siang melengkapi semangatku berpakaian perang hitam putih berdasi. Mesipun seluruh rekan di jajaran bahasa Inggris telah mengahiri perjuangannya kala adzan sholat jum’at hampir memulai berkumandang kemarin.
        It’ so hard, ujian sendiri di depan banyak dosen jurusan lain pula, lepas dari itu, aku dan temanku yang selalu peduli dengan susulanku itu melangkagkan kaki bergeges menemui dosen yang harus aku temui. 90 menit untuk mata kuliah Reading 3 akan menjadi penutup usahaku semester ini, pikirku.
        Apalah arti usahaku jika kuasaNya belum menetapkanku untuk bertemu dosennya. Setelah beberapa kali mondar mandir dari prodi bahasa Inggris ke gedung terpenting bagi bapak Kartawan yang akan segera mengahirkan jabatannya untuk periode ini di Unsil, karena hari ini ada pemilihan kepala rektor baru. Tetapi bagian humas lantai 2 lah yang aku tuju. Tak ada yang aku cari disana. lelahku pun terasa ketika keringat di jidat menunujukan sifatnya, menyebar ke semua arah. Mungkin lelah ini juga merupakan motif dari UAS susulan mata kulliah kewirausahaan yang baru saja selesai dikerjakan dengan menulis seluruh argument yang telah saya tuangkan serta berusaha menunjukan kesesuaian teorinya diatas selembar kertas folio (4 halaman).
        Temanku mulai memperdulikan perutnya yang sejak pagi terlihat masih flat tanpa isi yang semestinya hehe yah dia mengajakku ke warung nasi cukup terkenal di daerah Unsil yang belum pernah aku kunjungi sebelumnya. Warung nasi mana pun tak pernah aku kunjungi meski telah seperlima dekade beraktivitas di sekitar sana, so why ? factor X lah yang menyebabkannya. Jadi, kenapa tidak mau untuk masuk ke warung nasi untuk pertama kalinya meski hanya melihat orang-orang makan disana, sekalian observasi tentang hukum SWOT- Strength Weakness Opportunity and Treatment (yang telah aku argumenkan di UAS mata kuliah kewirausahaan tadi) terhadap bisnis warung nasi tersebut hihi
        Nasi putih, rollade, urab dan bala-bala menghiasi piring temanku yang siap ia santap dengan air teh yang disodorkan disampingnya. Aku hanya menyantap jajanan dari luar yang telah aku beli sebelumnya. Seperti terlihat di restoran besar aku rasa, semua mkanan yang akan kita santap diambil sendiri. Setelah hampir habis makanannya, mukanya terlihat seperti sedang meyakinkan akan  terjadi sesuatu dengan keadaannya.
“Nong, is it -lini- ?”
“what you feel so curious, it’s well”
Dia beranjak keluar, dengan segera tangan kirinya mengambil tas yang ada didepannya sementara tangan kanannya menarik tanganku untuk mengikuti arahnya, gempa yang terasa olehnya semakin besar dan aku baru merasakan gempa tersebut setelah itu.
“Ca, keep cool. It will be ended ASAP” aku mencoba tetap tenang
Tetapi dia terus mengutarakan kegelisahannya dengan bibirnya yang masih berminyak karena dia belum minum saat itu, aku mengajak dia untuk masuk lagi, sedangkan sebagian orang ada yang menertawakan kita karena kita malah berdebat kecil disana (debat kecil ini serasa lebih bersensasi daripada beradu argument dalam sebuah presentasi di kelas hihi).
Ahirnya kita pun pulang dari warung nasi tersebut setelah enam ribu  rupiah dapat membukakan pintu untuk kita keluar dengan perut yang telah aman dengan posisinya.
Pikiranku kembali melayang pada mata kuliah Reading 3 yang belum aku UAS kan, sepanjang perjalannku terdengar orang-orang mebicarakan gempa yang baru saja terjadi, kemudian lagkahku terhenti di gedung rekorat lantai 2 bagian humas tempat dosen Reading 3 biasa berada, tetapi sampai saat itu masih saja belum bisa ditemui karena menurut rekannya, dosen yang ingin aku temui mungkin tidak akan kembali ke ruangan humas tersebut untuk hari ini. Usahaku tak sempat stuck sampai disana, kita kembali ke prodi bahasa Inggris untuk menanyakan keberadaannya.
        “Sunda Jaya Parking” belum melepaskan beban UAS ku yang belum semua terpenuhi. Aku dan temanku berpisah disana sambil melontarkan kata pamit satu sama lain.
“Thank you Ca, aku bikin setengah jam waktumu terlambat untuk rapat EDSA hari ini”
“Ya.. Hati-hati, keep calm ga apa apa”
Some creationary life that is made to be an awesome friendship line..
                                                                        25 Januari 2014
        

Rabu, 22 Januari 2014

Otak Manusia

Hal-hal yang harus diminimalisir agar otak tetap cemerlang

Kegiatan belajar merupakan hal yang kurang diminati oleh manusia karena kekalahan dalam memerangi kemalasan itu yang membuat seseorang tidak belajar. Selain mengetahui metode, teknik ataupun cara-cara yang efektif untuk belajar, kita juga harus mengetahui keadaan otak yang turut berperan langsung dalam kegiatan belajar atau berpikir.
Ketidakstabilan pikiran juga berpengaruh terhadap kegiatan belajar karena pikiran kita hanya bisa berada pada satu posisi saja, misalnya ketika kita berpikir tentang “A” maka kitak tidak akan bisa fokus dengan “B”. Menurut penelitian dari ahli psikolog bahwa pikiran manusia dalam waktu 24 jam dapat berubah sebanyak 60.000 kali. Inilah yang perlu kita ketahui agar kita dapat terus untuk tetap fokus pada satu hal ketika melakukan sesuatu termasuk ketika belajar.
Terkadang hal-hal yang sering kita lakukan yang tanpa kita tahu efek buruknya terhadap otak kita, sering kita abaikan. Berikut ini adalah 10 hal yang harus  kita minimalisir agar otak tetap cemerlang
1.   Sering tidak sarapan pagi
Jangan sepelekan sarapan pagi, orang yang tidak sarapan pagi akan memiliki kadar gula yang rendah. Ini akan membuat otak kekurangan gizi yang cukup untuk dipakai belajar. Kurangnya suplai gizi di pagi hari akan membuat kemampuan otak cepat menurun.
2.   Makan dengan porsi berlebihan
Jika sering makan secara berlebihan akan mengerasan pembuluh darah yang ada di otak. Akibatnya, dapat menurunkan kemampuan mental
3.   Merokok
Merokok banyak memiliki kerugian bagi manusia, merokok menyebabkan otak menyusut dan memicu penyakit pikun (alzaimer) sel-sel saraf akan menyusut pada bagian hippocampus dan korteks depan yang befungsi menyimpan memori
4.   Konsumsi gula berlebih
Hati-hati juga dengan terlalu banyak makan makanan yang manis-manis atau gula. Ini menyebabkan terganggunya proses penyerapan protein dan gizi sehingga tubuh akan mengalami malnutrisi (kekurangan gizi) dan ahirnya akan mengganggu perkembangan otak . jangan biasakan minum yang terlalu manis atau sering makan permen.
5.   Polusi udara
Otak adalah penyalur energi terbesar bagi tubuh. Karena itu tak salah jika otak merupakan organ yang paling banyak memerlukan oksigen, maka menghirup udara yang penuh polusi akan mengurangi suplai oksigen ke otak dan ahirnya mengurangi efisiensi otak dalam bekerja.
6.   Kurang tidur
Tidak boleh tidur terlalu banyak dan tidak boleh tidur terlalu sedikit. Karena tidur membuat otak beristirahat . kekurangan tidur secara terus menerus sama saja membunuh otak secara perlahan karena otak dipaksa on padahal ia sedang butuh istirahat.
7.   Menutup kepala saat tidur
Tidur dengan cara demikian akan akan meningkatkan konsentrasi CO2 ke otak. Saat demikian bernafas dengan kepala tertutup CO2 dari hasil bernafas akan masuk kembali ke tubuh dan ini sangat berbahaya.
8.   Memaksakan diri kerja saat sakit
Sakit adalah masa tubuh kita saat pemulihan dari sesuatu yang tidak beres dan otak yang sangat berperan disini. Maka jangan memaksakan otak bekerja terlalu berat, ini sangat tidak baik dan akan merusak otak.
9.   Jarang bicara
Percakapan akan membantu seseorang untuk terus mengaktifkan sel-sel otaknya, apalagi percakapan yang ilmiah atau agak berat bukan percakapan kosong. Orang yang jarang berbicara akan membiarkan banyak sel otanknya mati perlahan-lahan karena tidak pernah menganktifkannya.
10.               Jarang merangsang pikiran
Rancanglah otak untuk sering berpikir, karena ini sangat membantu untuk melatih otak. Karena sel-sel otak yang tidak berkembang akan segera mati. Untuk itu kita bisa melakukannya dengan membaca, menulis, diskusi, mendengar ceramah atau pidato atau mengisi TTS dan game yang bermanfaat.
Hal-hal tersebut mungkin ada yang sering kita lakukan bahkan dijadikan kebiasaan. Dengan hanya meminimalisir 10 kegiatan tersebut maka otak akan tetap cemerlang.
(keajaiban belajar)


Kamis, 09 Januari 2014

English - Noun Clause

NOUN CLAUSE

RESUME
Submitted to Fulfill Structure 3 Task





Compiled by Group 8:
Selni Nursanti                         122122096
Dea Rianti Rahmi                   122122089

Class 3C







ENGLISH DEPARTMENT
FACULTY EDUCATIONAL AND SCIENCES AND TEACHERS’ TRAINING
SILIWANGI UNIVERSITY
TASIKMALAYA
2013

A.                Noun Clause Definition
1.                  Cambridge advanced learner’s dictionary
Noun clause or subordinate clause in grammar, a clause which can not form a separate sentence but which can form a sentence when joined with a main clause.
2.                  Oxford learner’s pocket dictionary
a group of words that is not a sentence but adds information to the main part of a sentence, for example when it rang in She answered the phone when it rang.
3.                  Fera sulastri
a subordinate clause that is used as a noun.
Noun clause can be used as a subject, a predicate nominative, a direct object, an indirect object, an object of a preposition, or an appositive
We can conclude that noun clause is a group of words that include a subject and a predicate, and it functions as a noun. A noun clause is a subordinate clause, which means it is not a complete statement.
B.                 Function of Noun Clause
1.                  Subject
How the accident was happened was the topic of discussion
2.                  Predicate nominative
My opinion is that he should be given an award
3.                  Direct object
I know that man wore your clothes
4.                  Indirect object
John is beating whatever see in front of him
5.                  Object of a preposition
Tell me about whatever you do
6.                  Appositive
Ihsan, who has a good voice was acting in film
C.                Characteristic of Noun Clause
Noun clause usually begins with :
1.                  Question word
a.       How the accident
b.      Who the man is
c.       Where he lives
2.                   “whether” or “if”
a.       Whether she will stay
b.      If she will stay
3.                  A question word + to infinitive
a.       What to say
b.      Where to meet
A noun clause is a subordinate clause, which it is not a complete statement. As a dependent clause, it must connect to an independent clause (main clause). Noun clauses usually use word such above. The most common word among them is “that”.
D.                Identify Sentence andParagraph which consist of noun clause
1.                  Identify noun clauses and questions.
a.       Q               I could not hear him, what did he say?
b.      NC                        I could not hear what he said.
a.       Q               I need some information. Where does Tom live ? I have to send him a letter
b.      NC                        I need to know.Where Tom lives I have to send him a letter.
c.       Q               There is something I don’t understand why did Barb cancel her vacation plans?
d.      NC                        I do not understand why Barb cancel her vacation plans
We can conclude sentences which consist of noun clause does not contain auxalary verb after question word.
2.                  Underline the noun clause in each sentence, and then, identify its function.
a.       I have always believed that people like to laugh.
Noun clause as Direct Object

b.      What you decide to do is completely up to you.
Noun clause as Subject

c.       We’ll give whoever is left the prize.
Noun clause as Indirect Object

d.      His fear is that he will forget his lines.
Noun clause as Predicative Nominative
E.                Execise
1.                  Underline the noun clause in each sentence, and then, identify its function by writing aboveit S for subject,PN for predicate nominative,DO for direct object, IO for indirect object, or OP for object of a preposition.
a.       His fear is that he will forget his lines.
b.       My parents are very impressed by what I know about computers.
c.       I have forgotten where I left my keys.
d.      The problem was that Aaron hadn’t arrived yet.
e.       I was very surprised by what happened in the race.
f.        That the milk was sour was immediately obvious.
g.       Give whoever is the last to leave the keys to lock the door.
h.       My parents chose where the family will spend its summer vacation.
i.         That she looks so much younger than her years surprised me.
j.         Whoever parked in the no-parking zone must move the car.
2.                  Make a question from the given sentence. The words in parenthesis should be the answer to the question you make. Use the question words. Then change the question to the noun clause.
a.       The man is (Mr Robertson)
Q               ___________________
NC            I want to know___________________
b.      George lives (in Los Angles)
Q               ___________________
NC                        I want to know___________________
c.       Ann bought (a new dictionary)
Q               ___________________
NC                        Do you know___________________
d.      It is (350 miles) to Denver from here
Q               ___________________
NC                        I need to know___________________
e.       Jack was late to class (because he missed the bus)
Q               ___________________
NC                        The teacher wants to know___________________





BIBLIOGRAPHY


Azar , Betty Schrampfer . (unknown year). Understanding and Using English Grammar . United States: (unknown publisher).
Bull, Victoria (2008). Oxford Learner’s Pocket Dictionary. Oxford: Oxford University Press
Holt, Rinehart and Winston. (unknown year). Grammar, Usages and Mechanics Language Skills Practice. United States: (unknown publisher).
Cambridge advanced learner’s dictionary
Ozagac, Oya.(2004). Noun Clauses. [Online].
Myenglisggrammar.com. Noun Clause. [Online].